Begitu banyak perangkat digital modern yang telah memiliki chip Bluetooth didalamnya. Bagi yang belum begitu mengenal teknologi yang satu ini, ulasan dibawah ini mungkin bisa membantu memberi gambaran dasar seputar teknologi nirkabel yang telah membawa perubahan dalam urusan pertukaran informasi digital masa kini. Berikut beberapa fakta seputar Bluetooth :
1. Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk wireless personal area networks (PANs). Bluetooth menyediakan metoda untuk berhubungan dan bertukar informasi diantara perangkat digital seperti handphone, laptop, komputer, kamera dan PDA secara nirkabel melalui gelombang radio jarak pendek. Spesifikasi Bluetooth ini dirancang dan dilisensi oleh Bluetooth Special Interest Group.
2. Nama Bluetooth diambil nama raja Denmark dan Norwegia pada akhir abad ke sepuluh, Harald Bluetooth. Raja ini dikenal sebagai pemersatu dua wilayah yang saat itu sedang berperang, yaitu Denmark (termasuk sekarang Swedia, tempat kelahiran teknologi Bluetooth) dan Norwegia.
3. Logo Bluetooth didesain dengan menggabungkan huruf Jerman kuno H dan B : (Hagall) and (Berkanan) menjadi satu karakter gabungan (bind rune).
4. Daya pancar dari transceiver microchips Bluetooth terbagi tiga kelompok, yaitu kelas 1 (100 mW, untuk area 100 meter), kelas 2 (2,5 mW, untuk area 10 meter) dan kelas 3 (1 mW, untuk area 1 meter).
5. Bluetooth bekerja dengan cara teknologi spektrum gelombang menyebar (spread spectrum) dengan penggunaan frekuensi 2.4 GHz. Metode pancaran ini sama seperti teknologi Wi-Fi, namun memiliki perbedaan pada metode multipleksing datanya. Disamping itu Wi-Fi memiliki daya pancar lebih besar untuk area cakupan yang lebih luas, karena Wi-Fi lebih ditujukan sebagai pengganti kabel pada jaringan LAN atau wireless Ethernet (meski bandwidth kabel tetap saja lebih besar).
6. Generasi Bluetooth dimulai dari versi 1.0 yang kemudian mengalami penyempurnaan menjadi versi 1.1, versi 1.2, versi 2.0 dan kini versi 2.1.
7. Masalah umum pada teknologi Bluetooth adalah interferensi dari frekuensi lain. Masalah ini kemudian diatasi pada versi 1.2 dengan dipakainya sistem Adaptive frequency-hopping spread spectrum (AFH) yang memungkinkan frekuensi Bluetooth dapat beradaptasi terhadap gangguan interferensi.
8. Prosedur koneksi perangkat Bluetooth dimulai dengan mencari perangkat Bluetooth lain kemudian apabila mendapat respon selanjutnya akan mengatur konfigurasi yang sesuai. Koneksi tertentu kadang membutuhkan pairing atau persetujuan dari perangkat lain. Pairing ini membutuhkan kode angka/pass key sebagai kunci pengaman. Perangkat tertentu juga hanya bisa terkoneksi pada satu perangkat saja, seperti handsfree headset.
9. Tiap perangkat Bluetooth memiliki alamat unik 48 bit yang menjadi penanda perangkat, namun alamat ini bukan menjadi nama yang biasa ditampilkan sebagai nama alat saat identifikasi perangkat.
10. Generasi Bluetooth mendatang akan menghadirkan kecepatan dalam transfer data dengan konsep frekuensi radio ultra-wideband yang memungkinkan transfer data hingga 480 MB/s, sementara konsumsi daya diharapkan dapat turun. Teknologi Bluetooth berdaya rendah nantinya akan bermanfaat dalam dunia medis seperti pengukuran detak jantung pasien.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar